Kamis, 31 Maret 2011

SEKILAS TENTANG ASME

Kode ASME Seksi VIII Kode ASME Seksi VIII dibagi menjadi 3 Divisi, yaitu : Divisi 1, Divisi 2, dan Divisi 3. Divisi 1 merupakan divisi yang paling umum digunakan oleh karena persyaratan didalamnya cukup untuk memenuhi aplikasi kebanyakan bejana tekan yang ada. Tujuan utama dari peraturan yang ada pada kode ASME adalah menentukan persyaratan minimum yang diperlukan bagi konstruksi dan pengoperasian bejana tekan yang aman. Namun persyaratan didalamnya tidak mencakup seluruh detil disain yang diperlukan, sehingga persyaratan keteknikan lain yang sesuai dengan aplikasi bejana tekan yang ada dapat diambil sebagai persyaratan tambahan pada kode ASME.


1. Divisi 1

Kode ASME Seksi VIII Divisi 1 diterapkan untuk tekanan yang melebihi 15 psig sampai 3000 psig.

Aplikasi kode ASME tidak digunakan untuk tekanan dibawah 15 psig.

Kode ASME tidak dapat digunakan untuk komponen perpipaan yang dihubungkan pada bejana

tekan. Oleh karena itu, aplikasi kode ASME hanya terbatas pada pada nosel yang dihubungkan

pada sistim perpipaan melalui flensa. Persyaratan kode juga tidak mencakup komponen tidak

bertekanan yang dilas pada komponen bertekanan, tetapi lasan yang dibuat harus sesuai

dengan persyaratan kode.

Beberapa alat yang spesifik dimana disain dan konstruksinya diluar jangkauan kode ASME

meliputi :

· Alat proses pemanas (contoh : dapur pemanas).

· Alat yang bertekanan yang merupakan kesatuan dengan alat mekanik (contoh: turbin,pompa).

· Sistim perpipaan dan komponennya.

2. Divisi 2

Jangkauan Divisi 2 hampir sama dengan Divisi 1, akan tetapi Divisi 2 mengandung persyaratan

yang berbeda dengan yang terkandung didalam Divisi 1. Beberapa persyaratan yang berbeda

adalah sebagai berikut :

· Tegangan membran maksimum yang diijinkan untuk Divisi 2 lebih tinggi dibanding dengan

Divisi 1. Bejana dengan konstruksi dibawah Divisi 2 lebih tebal. · Divisi 2 menggunakan metoda yang lebih lengkap dan disain dengan analisa tegangan

dimana hasilnya lebih cermat dibanding dengan Divisi 1.

· Detil disain yang tidak diijinkan untuk Divisi 2 dapat digunakan untuk Divisi 1.

· Kontrol terhadap kualitas material lebih ketat dibandingkan dengan Divisi 1.

· Fabrikasi dan pemeriksaan. Divisi 2 mempunyai persyaratan yang lebih ketat dibandingkan

dengan Divisi 1.

Kode ASME Seksi VIII Divisi 1 terdiri dari 3 subseksi, yaitu sebagai berikut :

· Sub Seksi A terdiri dari bagian UG, persyaratan umum untuk bejana tekan, termasuk

metoda fabrikasi dan material.

· Sub Seksi B meliputi persyaratan yang diaplikasikan pada beberapa metoda fabrikasi. Sub

Seksi B terdiri dari bagian UW, UF dan UB.

· Sub Seksi C meliputi persyaratan yang diaplikasikan pada beberapa kelas material. Sub seksi

C terdiri dari bagian UCS, UNF, UHA, UCI, UCL, UCD, UHT, ULW dan ULT.

Divisi 1 juga terdiri dari beberapa appendik, yaitu :

1. Appendik Mandatori mengenai subjek yang tidak dibahas didalam kode. Persyaratan yang

ada didalam appendik adalah keharusan (mandatory) apabila subjek didalamnya termasuk

dalam disain dan konstruksi bejana tekan.

2. Appendik Nonmandatori memberikan informasi yang berguna bagi disain dan konstruksi

bejana tekan walaupun persyaratan yang diberikan didalamnya bukan merupakan

keharusan.

Sistim penandaan yang diberikan pada kode ASME Seksi VIII Divisi 1 diwakili oleh huruf U yang

berarti divisi 1 dan diikuti huruf lain yang merupakan simbol dari subjek yang menjadi bahasan.

Stuktur Seksi VIII Divisi 1 secara lengkap



dibuat 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar